1.
Pembibitan
1. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari
pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal
dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau,
kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang
telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, & warna seragam; memiliki
kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup;
terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
2. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar
diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk memperkirakan banyaknya
mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau merendam
rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate & agrymicin) guna
menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata
tunas, dgn berat antara 20-30 gram & panjang 3-7 cm.
3. Teknik Penyemaian Bibit.Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat
dirangsang dgn cara : mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab
selama 1-1,5 bulan, dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore hari). Bibit
tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C). Selain itu menempatkan
rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit
pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan
adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) & larutan G-3 (500-700 ppm).
Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam
pada suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dgn
jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
4. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah
siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah
tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah
dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan
secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tdk rusak. Bila
ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dgn
hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan pengangkutan
bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dgn lahan jauh maka
bibit perlu dilindungi agar tetap lembab & segar ketika tiba di lokasi.
Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
2.
Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan
tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan utk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30
hari sebelum tanam.
2. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari
gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna
menggemburkan lapisan top soil & sub soil juga sekaligus mengembalikan
kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian
diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah
menguap & bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
3. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar
60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar bedengan 30-50 cm.
4. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan kegemburan
tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, & aerasi yang lancar,
dilakukan dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam
lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk
kandang 2,5-3 kg.
3.
Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah
0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30
ton/ha.
1. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang
telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dgn arah
mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam
dgn dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dgn pemanenan di awal musim
kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan
dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut
dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan.
Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
2. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas
bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn kedalaman 60 cm. Jarak antara
lubang adalah 60 x 60 cm.
3. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek rimpang
dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit,
sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid)
sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap
pembentukan rimpang kunyit.
4. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim
hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan
karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.
Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi
pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
4.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh atau
pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang
lain yang masih segar & sehat.
2. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk
menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara
& mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali
bersamaan dgn pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan
pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan dgn ini maka dilakukan
pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.
3. Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyitpekerjaan
pembubunan ini diperlukan utk menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang
melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan kondisi media sekitar
perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak.
Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & biasanya
dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
4. Pemupukan :
1. Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat
meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area daun kunyitsecara
nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit 160.000/ha
menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
2. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal
penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan
kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah
pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang &
pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta
K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. dgn pemberian pupuk ini
diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha.
Pemupukan juga dilakukan dgn pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), &
K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan
pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat
tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dgn ditebarkan secara
merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela
tanaman.
5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman
tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase & pengaturan pengairan perlu
dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga
rimpang tidak.membusuk. Perbaikan drainase baik utk melancarkan & mengatur
aliran air serta sbg penyimpan air di saat musim kemarau.
6. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida
dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
7. Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami dilakukan
diawal tanam utk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah
(menjadi tdk gembur/padat) & mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan.
Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman
1.
Pembibitan
1. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari
pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal
dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau,
kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang
telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, & warna seragam; memiliki
kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup;
terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
2. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar
diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk memperkirakan banyaknya
mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau merendam
rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate & agrymicin) guna
menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata
tunas, dgn berat antara 20-30 gram & panjang 3-7 cm.
3. Teknik Penyemaian Bibit.Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat
dirangsang dgn cara : mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab
selama 1-1,5 bulan, dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore hari). Bibit
tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C). Selain itu menempatkan
rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit
pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan
adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) & larutan G-3 (500-700 ppm).
Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam
pada suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dgn
jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
4. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah
siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah
tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah
dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan
secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tdk rusak. Bila
ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dgn
hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan pengangkutan
bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dgn lahan jauh maka
bibit perlu dilindungi agar tetap lembab & segar ketika tiba di lokasi.
Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
2.
Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan
tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan utk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30
hari sebelum tanam.
2. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari
gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna
menggemburkan lapisan top soil & sub soil juga sekaligus mengembalikan
kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian
diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah
menguap & bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
3. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar
60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar bedengan 30-50 cm.
4. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan kegemburan
tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, & aerasi yang lancar,
dilakukan dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam
lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk
kandang 2,5-3 kg.
3.
Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah
0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30
ton/ha.
1. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang
telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dgn arah
mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam
dgn dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dgn pemanenan di awal musim
kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan
dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut
dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan.
Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
2. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas
bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn kedalaman 60 cm. Jarak antara
lubang adalah 60 x 60 cm.
3. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek rimpang
dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit,
sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid)
sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap
pembentukan rimpang kunyit.
4. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim
hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan
karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.
Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman
selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
4.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh atau
pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang
lain yang masih segar & sehat.
2. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk
menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara
& mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali
bersamaan dgn pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan
pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan dgn ini maka dilakukan
pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.
3. Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyitpekerjaan
pembubunan ini diperlukan utk menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang
melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan kondisi media sekitar
perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak.
Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & biasanya
dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
4. Pemupukan :
1. Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat
meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area daun kunyitsecara
nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit 160.000/ha
menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
2. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal
penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan
kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah
pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang &
pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon),
serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. dgn pemberian pupuk
ini diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha.
Pemupukan juga dilakukan dgn pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), &
K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan
pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat
tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dgn ditebarkan secara
merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela
tanaman.
5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman
tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase & pengaturan pengairan perlu
dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga
rimpang tidak.membusuk. Perbaikan drainase baik utk melancarkan & mengatur
aliran air serta sbg penyimpan air di saat musim kemarau.
6. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida
dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
7. Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami dilakukan
diawal tanam utk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah
(menjadi tdk gembur/padat) & mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan.
Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman